Kamis, 11 April 2013

Resume Jaringan Komputer Pertemuan 5

Pertemuan 5

Konsep Pengalamatan Internet Protokol

Pengalamatan IP

-Di dalam jaringan TCP/IP setiap terminal diidentifikasi dengan sebuah alamat IP unik.
-Kecuali Router dapat memiliki lebih dari sebuah alamat IP, karena itu disebut sebagai Multihomed Device.

Kategori Pengalamatan IP Kategori Pengalamatan IP

Ada 3 macam kategori pengalamatan  IP, yaitu:

- Classfull Addressing (conventional):  pengalamatan berdasarkan kelas, tanpa perlu ada subnetting.

- Subnetted Classfull Addressing:  pengalamatan dengan subnetting.
- Classless Addressing: CIDR


Seperti yang sudah kita banyak ketahui internet adalah jaringan besar yang saling berhubungan dari jaringan-jaringan komputer yang menghubungkan orang-orang dan komputerkomputer diseluruh dunia, melalui telepon, satelit dan sistem-sistem komunikasiyang lain. Internet dibentuk oleh jutaan komputer yang terhubung bersama dari seluruh dunia, memberi jalan bagi informasi untuk dapat dikirim dan dinikmati bersama. Sehingga pada ero modern ini kita sudah bisa menikmati internet dengan mudah dan cepat. 

Selain pengertian tentang internet, kita juga perlu mengetahui tentang metode pengalamatan internet. Metode ini di perlukan agar tiap-tiap komputer yang terhubung dengan jaringan Internet ini dapat saling berkomunikasi satu dengan lainnya diperlukan suatu tata cara pengalamatan pada jaringan komputer Internet ini, yang sistemnya hampir sama dengan tata cara pengalamatan nomor telepon dimana setiap telepon mempunyai nomor telepon yang unik.  

Dengan konsep dari protokol TCP/IP, setiap komputer yang terhubung pada jaringan TCP/IP, ‘secara teori’ harus mempunyai suatu alamat yang unik (tidak ada yang sama). Alamat ini dikenal sebagai Internet Protocol Number (IP Number / IP Address), sebesar 32-bit dan direpresentasikan dalam bentuk desimal dibagi menjadi 4 bagian dipisahkan oleh titik. Pada saat ini ada konsep-konsep baru yang memungkinkan satu IP dipakai oleh lebih dari satu komputer. Contoh nya seperti : 192.15.0.1.

Atau lebih detail nya dapat di jelaskan seperti ini :

Untuk dapat saling berkomunikasi, masing-masing komputer harus mempunyai kartu jaringan. Kartu
jaringan tersebut mempunyai nomor identitas yang unik. Sebagai contoh, nomor ID kartjaringan adalah 00:50:FC:FE:B1:E9. ID tersebut sulit untuk diingat. Bayangkan bila untuk berkomunikasi sesama komputer dalam jaringan harus menghapalkan ID kartu jaringan masing-masing. Untuk memudahkan hal itu, maka digunakan protokol TCP/IP pada setiap komputer. Setiap komputer yang menggunakan protokol ini harus memiliki nomor yang disebut sebagai alamat IP, sehingga untuk melakukan koneksi kita tinggal menggunakan nomor IP komputer yang tentunya hal ini lebih mudah daripada menggunakan nomor ID kartu jaringan. Penomoran IP hanya digunakan untuk memudahkan saja karena untuk berkomunikasi antara komputer yang satu dengan yang lainnya tetap menggunakan no ID kartu jaringan Pengalamatan IP (IP Addressing)
dan Konfigurasi TCP/IP yang sudah diakomodasi oleh protokol TCP/IP. Untuk IPv4 nomor IP terdiri atas 32 bit
dan dibagi menjadi 2 buah field, yaitu:
• net id yang menunjukan jaringan kemana host dihubungkan.
• host id yang memberikan suatu pengenal unik pada setiap host pada suatu jaringan.

Untuk memudahkan identifikasi, alamat IP yang terdiri dari 32 bit tadi dituliskan menjadi 4 nilai numerik yang masing-masing bernilai 8 bit. Misalnya saja nomor IP 192.168.19.1 sebenarnya adalah 11000000 10101000 00010011 00000001 dimana 11000000 merupakan bilangan binary 8 bit dari 192, 10101000 merupakan bilangan binary 8 bit dari 168, 00010011 merupakan bilangan binary 8 bit dari 19 dan 00000001 yang merupakan bilangan binary 8 bit dari 1. Alamat IP yang dapat dipakai dari alamat 0.0.0.0 sampai dengan alamat 255.255.255.255 sehingga jumlah maksimal alamat IP yang bisa dipakai adalah 28 x28 x 28 x28 = 4,294,967,296. Untuk memudahkan pengelolaan alamat IP dari jumlah IP address sebanyak itu dikelompokan menjadi beberapa kelas oleh badan yang mengatur pengalamatan Internet seperti InterNIC, ApNIC atau di Indonesia dengan IDNICnya menjadi sebagai berikut ini :

1. Alamat IP kelas A dimulai dari bit awal 0. Oktet pertama dari berupa net id dan sisanya adalah host id.
2. Alamat IP kelas B dimulai dari bit awal 10. Dua oktet pertama digunakan untuk net id dan sisanya digunakan untuk host id.
3. Alamat IP kelas C dimulai dari bit awal 110. Tiga oktet pertama digunakan untuk net id dan sisanya digunakan untuk host id.
4. Alamat IP kelas D dimulai dari bit awal 1110. Alamat IP kelas D digunakan untuk mendukung multicast.
5. Alamat IP kelas E dimula dari bit awal 11110. Alamat IP kelas ini digunakan untuk tujuan eksperimen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar