Konsep Pengalamatan Internet Protokol
Pengalamatan IP
-Di dalam jaringan TCP/IP setiap terminal diidentifikasi dengan sebuah alamat IP unik.
-Kecuali Router dapat memiliki lebih dari sebuah alamat IP, karena itu disebut sebagai Multihomed Device.
Kategori Pengalamatan IP Kategori Pengalamatan IP
Ada 3 macam kategori pengalamatan IP, yaitu:
- Classfull Addressing
(conventional): pengalamatan berdasarkan
kelas, tanpa perlu ada subnetting.
- Subnetted Classfull Addressing:
pengalamatan dengan subnetting.
- Classless Addressing: CIDR
Seperti yang sudah kita banyak ketahui
internet adalah jaringan besar yang saling berhubungan dari jaringan-jaringan
komputer yang menghubungkan orang-orang dan komputerkomputer diseluruh dunia,
melalui telepon, satelit dan sistem-sistem komunikasiyang lain. Internet
dibentuk oleh jutaan komputer yang terhubung bersama dari seluruh dunia,
memberi jalan bagi informasi untuk dapat dikirim dan dinikmati bersama.
Sehingga pada ero modern ini kita sudah bisa menikmati internet dengan mudah
dan cepat.
Selain pengertian tentang internet, kita
juga perlu mengetahui tentang metode pengalamatan internet. Metode ini di
perlukan agar tiap-tiap komputer yang terhubung dengan jaringan Internet ini
dapat saling berkomunikasi satu dengan lainnya diperlukan suatu tata cara
pengalamatan pada jaringan komputer Internet ini, yang sistemnya hampir sama
dengan tata cara pengalamatan nomor telepon dimana setiap telepon mempunyai
nomor telepon yang unik.
Dengan konsep dari protokol TCP/IP,
setiap komputer yang terhubung pada jaringan TCP/IP, ‘secara teori’ harus
mempunyai suatu alamat yang unik (tidak ada yang sama). Alamat ini dikenal
sebagai Internet Protocol Number (IP Number / IP Address),
sebesar 32-bit dan direpresentasikan dalam bentuk desimal dibagi menjadi 4
bagian dipisahkan oleh titik. Pada saat ini ada konsep-konsep baru yang
memungkinkan satu IP dipakai oleh lebih dari satu komputer. Contoh nya
seperti : 192.15.0.1.
Atau lebih detail nya dapat di jelaskan
seperti ini :
Untuk dapat saling berkomunikasi,
masing-masing komputer harus mempunyai kartu jaringan. Kartu
jaringan tersebut mempunyai nomor
identitas yang unik. Sebagai contoh, nomor ID kartjaringan adalah
00:50:FC:FE:B1:E9. ID tersebut sulit untuk diingat. Bayangkan bila untuk
berkomunikasi sesama komputer dalam jaringan harus menghapalkan ID kartu
jaringan masing-masing. Untuk memudahkan hal itu, maka digunakan protokol
TCP/IP pada setiap komputer. Setiap komputer yang menggunakan protokol ini
harus memiliki nomor yang disebut sebagai alamat IP, sehingga untuk melakukan
koneksi kita tinggal menggunakan nomor IP komputer yang tentunya hal ini lebih
mudah daripada menggunakan nomor ID kartu jaringan. Penomoran IP hanya
digunakan untuk memudahkan saja karena untuk berkomunikasi antara komputer yang
satu dengan yang lainnya tetap menggunakan no ID kartu jaringan Pengalamatan IP
(IP Addressing)
dan Konfigurasi TCP/IP yang sudah
diakomodasi oleh protokol TCP/IP. Untuk IPv4 nomor IP terdiri atas 32 bit
dan dibagi menjadi 2 buah field, yaitu:
• net id yang menunjukan jaringan kemana
host dihubungkan.
• host id yang memberikan suatu pengenal
unik pada setiap host pada suatu jaringan.
Untuk memudahkan identifikasi, alamat IP
yang terdiri dari 32 bit tadi dituliskan menjadi 4 nilai numerik yang
masing-masing bernilai 8 bit. Misalnya saja nomor IP 192.168.19.1 sebenarnya adalah
11000000 10101000 00010011 00000001 dimana 11000000 merupakan bilangan binary 8
bit dari 192, 10101000 merupakan bilangan binary 8 bit dari 168, 00010011
merupakan bilangan binary 8 bit dari 19 dan 00000001 yang merupakan bilangan
binary 8 bit dari 1. Alamat IP yang dapat dipakai dari alamat 0.0.0.0 sampai
dengan alamat 255.255.255.255 sehingga jumlah maksimal alamat IP yang bisa
dipakai adalah 28 x28 x 28 x28 = 4,294,967,296. Untuk memudahkan pengelolaan
alamat IP dari jumlah IP address sebanyak itu dikelompokan menjadi beberapa
kelas oleh badan yang mengatur pengalamatan Internet seperti InterNIC, ApNIC
atau di Indonesia dengan IDNICnya menjadi sebagai berikut ini :
1. Alamat IP kelas A dimulai dari bit
awal 0. Oktet pertama dari berupa net id dan sisanya adalah host id.
2. Alamat IP kelas B dimulai dari bit
awal 10. Dua oktet pertama digunakan untuk net id dan sisanya digunakan untuk
host id.
3. Alamat IP kelas C dimulai dari bit
awal 110. Tiga oktet pertama digunakan untuk net id dan sisanya digunakan untuk
host id.
4. Alamat IP kelas D dimulai dari bit
awal 1110. Alamat IP kelas D digunakan untuk mendukung multicast.
5. Alamat IP kelas E dimula dari bit
awal 11110. Alamat IP kelas ini digunakan untuk tujuan eksperimen.
Dosen : blog.stikom.edu/anjik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar